Kamis, 27 Desember 2012

Katanya sih "Move On"


Katanya sih “Move ON”



Entah dari kapan tu kata-kata yang sekarang lagi booming dikalangan para ababil muncul gue sendiri nggak tau. Tapi yang jelas kata “Move On” emang popular banget, bahkan bisa disejajarkan dengan fenomenal sesuatu en Alhamdulillahnya si princes Syahrini. Kata Move on sendiri bagi gue tu sebuah istilah yang kurang lebih adalah melupakan apa yang telah lalu dan siap untuk menatap masa depan, tentunya yang lebih baik lagi dari masa sebelumnya. Istilah ini lebih sering diterapkan terhadap orang yang patah hati dan sulit melupakan mantannya (nah yang satu ini gue banget). “Ayo move on, lupain dia, masih banyak cowok lain yang layak buat nerima cinta lo…” begitulah kiranya penggalan dari kalimat yang dilontarkan para peri-peri putih dibelakang telinga sang Galauers (itu gue lagi….hiikz)
nggak beda jauh ama korban patah hati yang lainnya gue juga termasuk spesies yang suka curhat tentang isi salah satu komponen perut gue di jejaring social. Gue sering menguraikan unek-unek yang bersemayam diotak gue yang hampir overload karan kelebihan kapasita ini. Jadi seolah-olah tu para pembaca TL gue juga ikut merasa senasib dan sepenanggungan atas penderitaan yang sedang gue alami (halaahh).
Awalnya gue hanya berfikir gimana caranya biar gue bisa dapetin pacar baru, supaya gue bisa secepat mungkin terbebas dari sindrom galau akut yang penuh nista kaya gini. Mulai dari sering nongkrong di pos hansip sebelah rumah, bantuin jualan abang-abang tukang batagor langganan gue, sampe yang terparah gue juga bela-belain ngobok-obok kali ciliwung. Gigih kan perjuangan gue…?? Hihihiii…
Seiring dengan berjalannya waktu (jiiaahh gaya bener tulisan gue..)gue mulai sadar bahwa yang namanya Move on itu nggak harus ngedapetin apa yang telah hilang (pacar). Tapi ada beberapa alasan kenapa move on nggak harus memiliki pacar paru. Diataranya :
Pertama, “move on yang terpenting harus selalu terlihat bahagia”.
Berusaha untuk bahagia walaupun tanpa adanya dia. Dengan begini kan gue jadi nggak begitu klihatan banget begoknya. Masa Cuma gara-gara orang yang bener-bener nggak ngganggep gue, gue jadi saiko begini. Nyiksa diri gue sendiri dengan berrgalau ria. Yang ada pasti gue malah bakalan diketawain sama dia dong. Bener-bener  nggak boleh dilestarikan kebiasaan yang semacam ini!
Kedua, “yang move on hatinya, bukan statusnya”.
 Nah, yang satu ini pernah deh gue jumpai. Contohnya saja temen gue “Jupri” (nama asli masih gue samarin demi kedamaian hidupnya). Jadi critanya Jupri ini baru putus sama cweknya yang baru dipacarinya selama 5 bulan. Dia sih bilangnya ke gue putusnya hubungan mereka tuh karena jarak. Yuppz bahasa jawanya long distance. Loh kok kalo masalahnya jarak kenapa mereka jadian..? jadi dulunya itu mereka satu SMA, sekelas malahan. So, bisa dipastikan jalinan asmara mereka itu termasuk dalam kategori “cinlok” (cinta lokasi ciin). Na baru setelah mereka lulusan akhirnya si jupri ini meninggalkan kampung halaman demi melanjutkan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi di Ibu kota. Sekarang Si Jupri ini anak kuliahan loh. Sementara mantan ceweknya itu lebih memilih kuliah didaerahnya. Karena beralasan belum siap pisah jauh sama orang tuangnya. (halaaahhh… kaya bayi aja). Nah karena jarak inilah jadi kominakasi mereka jadi agak terhambat. Akhirnya masalah timbul satu persatu menghiasi mahligai perpacaran mereka hihihiii.. kecurigaan dan kesalah pahaman menjadi top topic  disetiap pertikaian mereka. Ahhirnya nggak butuh waktu lama hubungan mereka pun kadas begitu saja. Ya walaupun si Jupri sebenarnya sudah terlanjur sayang banget sama mantannya itu tapi apa boleh buat.  Ceweknya ini minta si Jupri untuk mengakhiri hubungan mereka dengan beralasan bahwa si cewek ini sudah mendapatkan sosok laki-laki yang bisa ngertiin perasaannya.
Spontan dong si Jupri jadi galau berat. Dan nggak tau dapet ide dari mana tu bocah nggak beberapa lama dari incident itu status FB nya diubah jadi Relationship with “Markonah” (tetep nama asli disamarkan). Hadeewwhh… ternyata setelah gue selikidi eh selidiki tuh cewek berinisial MK tersebut adalah cewek jadi-jadian. WHAAATTTTT….iya tu si Jupri berhasil ngehack salah satu akun temen cewek FB nya dan menjadikannya “pacar kamuflasenya” hahahhaaa… (Jahat bin kreatif juga ni anak).
Jupri harap dengan peluncuran status barunya di FB dia bisa nunjukin ke mantan cweknya kalo dia juga bisa dapetin cewek yang sreg bagi dia. jadi dari situ gue bisa banyangin betapa konyolnya si Jupri saat dia update en koment statusnya sendiri.
Status jupri      : “kangen kamu niicchh”
Komentar
MK                               : “aku juga ni beib…”
Jupri                            : ”jalan yukz beib.. “
MK                               : “ayuukk… kemanaa..”
Jupri                            : “ke nerakaaa..”
Wakakakakaka… begitulah kiranya adegan perang batin yang sedang dilakukan oleh Jupri karena satatus konyolnya. J
Oke sekarang gue lanjut ke point yang ke tiga, yaitu “cepat punya kekasih yang baru dikhawatirkan hanya untuk pelarian saja”.
Hemmm….  apa lagi ini. Dijamin 6 dari 9 korban patah hati bakalan nglakuin tindakan yang satu ini. “Yang penting gue punya pacar” itu salah satu semboyan andalan bagi para penyandang tuna tresno.  lebih parahnya lagi si para jomblowers ini hanya asal comot aja dalam menentukan pacar barunya. nggak sempet tuh yang namanya mempertimbangkan bibit bebet dan bobotnya.. (aahh emang mau ngapain wong Cuma status pacaran ini). Nah alhasil nggak beda jauh sama jalinan percintaan yang sudah-sudah. Mandek ditengan rel kreta. ya sudah dipastikan hubungan yang semacam ini bakalan terasa hambar. Ibaratnya makan sayur tanpa sepatu boots. So, apa hubungannya sayur sama sepatu boots..? aahh gue Cuma nambah-nambahin tulisan aja kok biar tulisan gue jadi lebih banyakan dikit. Hihihiiii.
Kemudian sila kelima adalah “lo belum bisa dikatakan Move on kalo pikiran dan hati masih mikirin mantan padahal sudah memiliki kekasih baru.”
gue nggak bisa ngomong banyak soal ini, soalnya gue belom pernah ngalamin heheee... tapi mungkin kalo emang kita udah terlanjur sayang sama pacar kita en tanpa alasan yang jelas tiba-tiba putus tu emang nyesek banget. walaupun udah susah payah mencoba untuk move on tapi kenyataanya semakin keras kita mencoba maka semakin sakitlah luka yang dirasa #ssttaaahhh... So, sebagai ungkapan gejolak jiwa ini, biasanya "pelarian" lah sebagai senjata yang paling diandalkan. 
Tapi yang namanya pelarian, sebaik-baiknya dia tetep mantanlah yang slalu diingat. En luka hati semakin mengagah ketika kita tau sang mantan udah nemuin tambatan hatinya (lagi), sedangkan kita masih terpuruk mengharapkannya.
gue pernah denger dosen gue pernah bilang, dalam menjalani hidup itu ibaratkan kita berjalan untuk menuju kesuatu tujuan. kita harus fokus untuk melangkah kedepan, tapi adakalanya juga kita harus menoleh kesamping, keatas, kebawah bahkan kebelakang untuk sekedar kita singgah sejenak menikmati indahnya fariasi kehidupan dan sebagai tolak ukur atas pencapaian kita. jadi apa hubungannya sama mantan..? oke, gue akan bahas. Maksud yang pengen gue sampaian nggak luas jajar genjang kok (panjang x lebar). jadi gini.. mantan itu ibaratnya kita menoleh kebelakang.. dan itu nggak boleh kita terlarut-larut dalam situasi itu. ibaratnya orang berjalan, kalo kita berjalan sambil menoleh kebelakang secara terus-menerus maka tidak menutup kemungkinan cepat atau lambat maka bahanya akan menghampiri kira. entah itu lubang yang siap menjatuhkan atau mungkin truk yang siap melindas kita. ngeri yaa... jadi saran gue, selalu sedia kaca sepion dimanapun berada.. Muahahahaaa...

Mungkin segitu dulu ocehan "Move On" gue, soalnya gue sendiri belum move on nih gara-gara Dimas Anggara mutusin gue.. hiahahahaa... *ngunyah bubur*

1 komentar: